Rumah Bukan Sekedar Tempat Tinggal

Rumah merupakan tempat bermukim bagi penghuni didalmnya. Untuk itu beberapa faktor menjadi hal yang perlu diperhatikan. Keindahan, fungsi, dan lain sebagainya

Thursday, 26 December 2013

Konstruksi Portal

Portal adalah konstruksi gabungan balok gerber dalam bentuk konstruksi bersendi banyak dan konstruksi tersebut dikombinasikan dengan tiang penyangga.




Masih dalam pengerjaan

Tuesday, 24 December 2013

Pengertian dan Macam Tumpuan

Pengertian dan Macam Tumpuan Konstruksi. Tumpuan merupakan tempat perletakan konstruksi untuk dukungan bagi konstruksi dalam meneruskan gaya-gaya yang bekerja menuju pondasi. Dalam ilmu mekanika rekayasa dikenal 3 jenis tumpuan yaitu tumpuan sendi, rol dan jepit.

Berikut adalah pengertian dan penjelasan masing-masing tumpuan.

A. Tumpuan Sendi
Tumpuan sendi sering disebut dengan engsel karena cara bekerja mirip dengan cara kerja engsel. Tumpuan sendi mampu memberikan reaksi arah vertikal dan horizontal, artinya tumpuan sendi dapat menahan gaya vertikal dan horizontal atau dengan kata lain terdapat 2 buah variabel yang akan diselesaikan (Rv dan Rh). Tumpuan sendi ini tidak dapat menahan momen.

B. Tumpuan Rol
Tumpuan rol adalah tumpuan yang dapat bergeser ke arah horizontal sehingga tumpuan ini tidak dapat menahan gaya horizontal. Pada tumpuan terdapat roda yang dapat begeser dimana berfungsi untuk mengakomodasi pemuaian pada konstruksi sehingga konstruksi tidak rusak. Tumpuan rol hanya mampu memberikan reaksi arah vertikal, artinya tumpuan hanya dapar menahan gaya vertikalnya saja, sehingga hanya terdapat 1 buah variabel yang akan diselesaikan (Rv saja).

C. Tumpuan Jepit
Tumpuan jepit bisa dikonstruksikan seperti misalnya balok yang ditanam dalam tembokkan atau sebagai tumpuan pada balok terusan (jepitan elastis).
Tumpuan jepit dapat memberikan reaksi atau tahan terhadap gaya horizontal, vertikal dan bahkan mampu memberikan reaksi terhadap putaran momen. Sehingga pada tumpuan jepit terdapat 3 buah variabel yang harus diselesaikan (Rv, Rh,dan M).

Keterangan:
Ax=Rh=Gaya Horizontal
Ay=Rv=Gaya Vertikal
Ma=M=Momen
Rigid Body=Batang Kaku
Fixed Support=Tumpuan Jepit
Roller Support=Tumpuan Rol
Pin Support=Tumpuan Sendi

Sekian Penjelasan mengenai tumpuan pada bangunan konstruksi, Terimakasih sudah berkunjung. :)

Wednesday, 18 December 2013

Memperbaiki Dinding yang Kopong

Pemlesteran dinding yang tidak benar dan teliti dapat menimbulkan masalah dinding kopong. Yang dimaksud dinding kopong adalah dinding yang bila diketuk-ketuk menimbulkan bunyi seperti gaung karena struktur didalamnya kurang kompak. Dengan kondisi seperti ini sudah dipastikan dinding menjadi kurang kokoh.
Memang pengaruhnya tidak langsung terasa tapi jika dibiarkan, keadaan ini akan mengganggu kenyamanan tinggal dan dinding juga akan jadi rapuh. Akibatnya ketika akan menggantung sesuatu di dinding, paku tidak bisa terpasang dengan benar karena dinding tidak bisa menyangga dengan baik.

Tentu, ada cara untuk memperbaikinya seperti yang diuraikan  berikut:

Alat dan Bahan
1. Semen Instan
2. Flat Trowel
3. Kuas
4. Jidar
5. Cetok
6. Palu
7. Tatah

Pengerjaan
1. Membobok Dinding Kopong
Boboklah dinding kopong sampai seluruh bagian dinding yang kopong terbuka. Gunakan alat tatah dan palu, lakukan dengan hati-hati agar tidak melukai dinding yang tidak dibobok.
Bersihkan bekas bobokan tersebut dengan menggunakan kuas agar debu-debu yang ada pada plesteran dapat diminimalkan. Bila terlalu banyak debu yang ada di dinding, dikhawatirkan plesteran tidak dapat menempel dengan baik, sehingga dikemudian hari dinding harus diperbaiki lagi.
2. Aplikasi Semen Instan
Buatlah adonan dari semen instan, dengan mencampurkan semen instan dan air. Sebelum mulai menempelkan adonan ke dinding, terlebih dahulu siramlah dinding yang telah dibobok tadi dengan air biasa sampai seluruh permukaan basah. Penyiraman ini bertujuan untuk memberi daya rekat yang lebih kuat pada plesteran. Setelah seluruh permukaan dinding yang akan diperbaiki telah dibasahi, segeralah mengoleskan adonan yang telah dibuat tadi ke dinding.
Gunakan jidar yaitu balok alumunium yang panjangnya kurang lebih 1,5 m untuk meluruskan permukaan dinding. Caranya dengan menggesekkan jidar dari bawah ke atas. Plesteran yang berlebihan akan otomatis terbawa oleh jidar.
Gunakan Flat Trowel untuk menghaluskan permukaan plesteran sampai terlihat rata dan halus, teruskan dengan membetikan acian pada permukaan plesteran sebelum dinding siap di cat kembali.

Friday, 13 December 2013

Interior Sekolah I

Masih dalam perbaikan

Download Binamarga

Koefisien Tenaga Kerja dan Upah

Koefisien Tenaga Kerja
Untuk mendapatkan kofisien tenaga kerja dalam satuan jam orang per satuan pengukuran (m2, m3, ton, kg, dll).

Berikut rumus yang umum digunakan untuk menentukan koefisien tenaga.
Produksi / Hari : Qt = (Tk x P)/Qt ........... (dalam m3)

Kofisien tenaga / m3
Pekerja                    = (Tk x P) / Qt ........... (dalam jam)
Tukang Batu            = (Tk x Tb) / Qt ........... (dalam jam)
Mandor                    = (Tk x M) / Qt ........... (dalam jam)

Keterangan:
Qt   adalah besar kapasitas produksi yang menentukan tenaga kerja (misal dalam m3/jam)
P    adalah jumlah pekerja yang diperlukan (orang)
Tb  adalah jumlah tukang batu yang diperlukan (orang)
Tk  adalah jam kerja per hari (misal 7 jam)
M   adalah jumlah mandor yang diperlukan (orang)

Contoh : 


Tuesday, 10 December 2013

DOWNLOAD SNI

Standar Nasional Indonesia (disingkat SNI) adalah satu-satunya standar yang berlaku secara nasional di Indonesia. SNI dirumuskan oleh Panitia Teknis dan ditetapkan oleh Badan Standardisasi Nasional.

Berikut adalah SNI yang biasa digunakan dalam teknik sipil dan arsitektur.





SNI Pendukung RAB

Panduan AHS (Analisa Harga Satuan) - download
SNI 07-2052-2002 Baja tulangan beton - download
SNI 15-0129-2004 (semen putih) - download
SNI 15-0302-2004 Semen Poerland Pozolan - download
SNI 15-2049-2004 Semen Portland - download
SNI-DT-91-0006-2007-tata-cara-perhitungan-harga-satuan-pekerjaan-tanahdownload

Friday, 6 December 2013

Analisa Tenaga Kerja

        Analisa tenaga kerja adalah jumlah tenaga yang dibutuhkan untuk menyelesaikan bagian pekerjaan tertentu dalam satu kesatuan pekerjaan.
        Contoh diambil dari item pekerjaan Galian Tanah dengan menggunakan Analisa BOW, maka jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk 1m3 galian tanah adalah:
Analisa
Jenis Pekerja
0,75
Pekerja
0,025
Mandor
        Koefisien-koefisien (0,75 dan 0,25) tersebut diatas mempunyai pengertian bahwa 0,75 Pekerja yang bekerja sama dengan 0,025 Mandor akan menghasilkan 1m3 galian tanah dalam satu hari.
        Apabila diketahui volume galian 100m3 dengan durasi 10 minggu, maka tenaga kerja yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
        Durasi = Volume/(Tenaga Kerja x Kapasitas)
        Kapasitas = 1/(0,75+0,025) = 1,29 m3/(orang x hari)
        Diketahui :
        Durasi 10 minggu = 60 hari
        Tenaga kerja = Volume/(Kapasitas x Durasi) = 100/(1,29x60) = 1,292 orang
        Jadi :
        Pekerja = (0,75/(0,775)) x 1,292 = 1,25 orang
        Mandor = (0,025/(0,775)) x 1,292 = 0,042 orang 

Tuesday, 26 November 2013

Elemen Bangunan: Pintu dan Jendela

Pintu digunakan untuk jalan keluar masuk ruangan, tinggi pintu dapat dibuat 2m; 2,10 m disesuaikan tinggi orang yang lewat dan barang-barang yang diangkut. Sedang lebarnya tergantung letak pintu. Untuk pintu utama bangunan yang dipapakai keluar masuk dari luar ke ruang utama bila pintu tunggal (engkel) lebarnya 0,90-1,00 m. Sedang pintu rangkap (dobel)lebarnya 1,20-1,40 m. Pintu utama ini harus dibuat cukup lebar agar bila dipakai untuk membawa barang-barang seperti peralatan rumah tangga dan barang lain yang besar dapat lewat tanpa mengalami kesulitan. Untuk pintu antar ruang didalam bengunan umumnya cukup dibuat 0,80-0,90 m. Sedang pintu kamar mandi bagian dalam harus dilapisi bahan yang tahan air seperti logam, seng, sehingga kalau tersiram air mandi tidak mudah rusak.
Jendela diperlukan untuk memasukkan sinar matahari agar ruangan tidak gelap dan menyehatkan bangunan. Setiap rungan harus dihubungkan dengan luar sehingga dapat dibuat jendela penerangan. Jendela dapat pula sekaligus difungsikan untuk memasukkan udara luar ke dalam ruangan, tergantung teknis pembuatannya lobang udara (ventilasi) dapat pula dibuat khusus pada jendela atau dinding bangunan.
Tinggi ambang atas dari jendela harus dibuat sama dengan tingginya pintu agar kelihatan rapi/serasi. Sedang tinggi ambang bawah atau tengah bebas ukurannya.


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...