Elemen Bangunan: Pondasi. Pondasi adalah bagian bangunan yang terletak paling bawah dan merupakan landasan berpijak bangunan keseluruhan. Pondasi menerima beaban bangunan diatasnya dari dinding/kolom sampai atap dan akan meneruskan beban ke tanah dasar dibawahnya. Dengan demikian pondasi berfungsi memindahkan atau membagi beban bangunan yang ada baik beban mati atau beban hidup. Pondasi harus dibuat (diperhitungkan) sedemikian rupa, sehingga menjamin kestabilan bangunan terhadap berat sendiri beban mati, beban hidup (beban berguna) dan beban luar yang ada seperti beban angin, beban gempa, getaran kendaraan atau mesin dan lain sebagainya.
Untuk merencanakan jenispondasi ditentukan oleh keadaan/kekuatan tanah. Tanah dasar dapat terdiri dari tanah lembek, tanah berair, tanah liat, pasir, kerikil yang kekuatan daya dukungnya berbeda-beda.
Tanah Lembek
Tanah lembek adalah tanah yang daya dukungnya atau kekuatannya kecil yaitu ±σ =0,30-0,60kg/cm2. Butir-butirnya lebih kecil dari 0,002 mm.
Tanah Liat Padat
Tanah liat padat/lempung/clay terdiri dari lapisan yang padat yang padat dengan daya dukung σt = 0,80-1,20 kg/cm2
Pasir
Pasir mempunyai butir berbeda-beda yaitu pasir halus 0,02-0,2 mm dan pasir kasar 0,2-2mm. Daya dukung σt = 2-5 kg/m2
Kerikil
Kerikil dapat terdiri dari partikel kerikil halus 2-16mm dan kerikil kasar 16-64 mm. Daya dukung σt = 3-7 kg/cm2
Untuk mengetahui kekuatan atau daya dukung tanah tersebut dapat dilakukan dengan penyelidikan tanah di lapangan dengan alat sondir atau dengan mengambil contoh tanah (dibor) kemudian tanah itu diselidiki kekuatannya di Laboratorium Mekanika Tanah.
Dengan mengebor tanah, maka kedalaman lapisan tanah dan kekuatan tanahnya akan dapat diketahui.
Dari hasil penyelidikan tanah akan dapat dipakai sebagai dasar merencanakan jenis pondasi yang dibuat, misalnya pondasi batu kali (bentuk trapesium agar luas bidang dasar lebih luas untuk menyebarkan beban yang diterima), pondasi batu merah, pondasi batu beton tumbuk, pondasi pelat beton, pondasi sumuran, pondasi tiang dan sebagainya.
0 comments:
Post a Comment